Sunday, 30 June 2013
berbagi iyu indah.. apalagi kalo dengan tujuan untuk kebaikan...
silahkan copas, tp jgn lupa komennya ya :)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air merupakan zat kehidupan, dimana tidak satupun
mahluk hidup di planet bumi ini yang tidak membutuhkan air. Namun demikian
perlu disadari bahwa keberadaan air di muka bumi ini sangat terbatas menurut
ruang, dan waktu baik secara kuantitas maupun secara kualitas. (Suripin, 2004)
Air
di planet bumi selalu mengalir dan bergerak. Bentuknya bervariasi antara lain
berupa cair,uap,dan es.Pergerakan dan perubahan bentuk air selalu berputar dan
berulang. Hal demikian disebut siklus hidrologi. Air di bumi yang meliputi air
laut,air danau, dan air sungai akan mengalami penguapan yang disebabkan oleh
pemanasan sinar matahari.Dalam hidrologi,penguapan dari badan air secara
langsung disebut evaporasi. Penguapan air yang terkandung dalam tumbuhan
disebut transpirasi.Jika penguapan dari permukaan air bersama-sama dengan
penguapan dari tumbuh-tumbuhan disebutevapotranspirasi.Penguapan air dari
dedaunan dan batang pohon yang basah disebutintersepsi. Hujan dalam istilah
hidrologi disebut presipitasi yakni tetes air dari awan yang jatuh kepermukaan
tanah.
Hujan
yang turun ke permukaan bumi jatuh langsung kepermukaan tanah,permukaan air
danau,sungai,laut,hutan,atau perkebunan. Air yang meresap ke tanah akan terus
sampai kedalaman tertentu dan mencapai permukaan air tanah(ground water) yang
disebutperkolasi. Jika aliran tanah muncul atau keluar akan menjadi mata air
(spring).Mata air yang keluar dengan cara rembesan disebut seepage.
Air
tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau bebatuan di bawah
permukaan tanah. Air tanah merupakan salah satu sumber daya air yang
keberadaannya terbatas dan kerusakannya dapat mengakibatkan dampak yang luas
serta pemulihannya sulit dilakukan.Selain air sungai dan air hujan, air tanah
juga mempunyai peranan yang sangat penting terutamadalam menjaga keseimbangan
dan ketersediaan bahan baku air untuk kepentingan rumah tangga(domestik) maupun
untuk kepentingan industri. Dibeberapa daerah, ketergantungan pasokan air
bersih dan air tanah telah mencapai ± 70%. Sebenarnya di bawah permukaan tanah
terdapat kumpulan air yang mempersatukan kumpulan air yang ada di permukaan.
Kumpulan air inilah yang disebut air tanah. (Novianty, 2013)
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang, batasan pembahasan yang akan kita ambil adalah:
1. Apa saja fungsi air tanah?
2. Sebutkan klasifikasi air tanah?
3. Bagaimana proses pembentukan air tanah?
4. Apa saja faktor yang mempengaruhi tersedianya air bagi
tanaman?
5. Bagaimana cara transpirasi dan absorsi air oleh
tanaman?
6. Bagaimana pola pengambilan air tanah oleh tanaman?
7. Apa saja hubungan kadar air tanah dan pertumbuhan
tanaman?
8. Apa saja peranan air tanah untuk tanaman?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan
penulisan dari makalah ini adalah agr para pembaca dapat mengetahui dan
memahami tentang:
1. Fungsi air tanah
2. Klasifikasi air tanah
3. Proses pembentukan air tanah
4. Faktor yang mempengaruhi tersedianya air bagi tanaman
5. Cara transpirasi dan absorsi air oleh tanaman
6. Pola pengambilan air tanah oleh tanaman
7. Hubungan kadar air tanah dan pertumbuhan tanaman
8. Peranan air tanah untuk tanaman
BAB II
ISI
A. Fungsi Air Tanah
Berikut beberapa
manfaat air tanah:
1. Merupakan bagian yang penting dalam siklus hidrologi,
2. Menyediakan kebutuhan air bagi hewan dan tumbuh-tumbuhan,
3. Merupakan persediaan air bersih secara alami,
4. Untuk keperluan hidup manusia (minum, memasak dan
mencuci),
5. Untuk keperluan industri (industri tekstil dan industri
farmasi), dan
6. Untuk irigasi pada sektor pertanian.
B. Klasifikasi Air Tanah
Macam-macam air
Ø Air gravitasi: berada di pori makro tanah, diikat sangat lemah oleh
partikel tanah, dengan cepat turun ke lapisan yang lebih dalam, tidak dapat
dimanfaatkan tanaman
Ø Air kapiler: terdapat di pori mikro tanah, melapisi butiran tanah, diikat
longgar oleh partikel tanah, dapat dilepaskan oleh perakaran, dapat diserap
akar
Ø Air higroskopis: air yang menempati posisi sangat dekat dengan partikel
tanah, diikat sangat kuat, akar tidak mampu memutus ikatan, tidak dapat diserap
akar
Air tanah dapat dibagi menjadi tiga sebagai berikut:
Ø Air tanah
dangkal terjadi karena adanya daya peresapan air dari permukaan tanah. Pada
proses peresapan ini lumpur dan bakteri akan tertahan sehingga air tanah
menjadi jernih. Air tanah dangkal banyak mengandung zat kimia tertentu,
misalnya garam-garam yang larut dalam air.
Selain terjadi proses penyaringan, juga terjadi pengotoran terutama pada
muka air yang dekat dengan muka tanah. Air tanah dangkal dapat dimanfaatkan sebagai
sumur gali atau sumur dangkal.
Ø Air
tanah dalam terdapat pada kedalaman ±100 - 300m sehingga harus digunakan bor
dan memasukkan pipa untuk mendapatkan air tersebut. Kualitas air tanah dalam
ini lebih baik dari air dangkal karena penyaringannya lebih sempurna dengan
melalui lebih banyak lapisan tanah, sehingga air yang sampai pada kedalaman
tersebut sudah lebih bersih dan bebas dari bakteri jika dibandingkan dengan air
tanah dangkal.
Ø Mata air
yaitu air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan tanah dan hampir tidak
terpengaruh oleh musim, sehingga baik kualitas ataupun kuantitasnya sama dengan
air tanah dalam. (wayan, 2012)
C. Proses
Pembentukan Air Tanah
Seperti
yang kita ketahui bahwa pembentukkan air tanah tidak lepas dari siklus hidrologi, karena air tanah merupakan bagian dari proses hidrologi. Maka dari itu, kita harus
mengetahui proses hidrologi terlebih dahulu untuk mengetahui proses pembentukkan
air tanah. Proses hidrologi sebagai berikut.
1. Evaporasi
Evaporasi
adalah proses penguapan dari tubuh perairan yang ada di permukaan Bumi. Air
kemudian menguap di permukaan Bumi menjadi panas oleh sinar matahari. Uap air
juga keluar dari daun-daun tanaman melalui proses transpirasi. Penguapan dari
daratan, danau, sungai, lahan yang basah, dan pemukaan tanah yang lembab
disebut evapotranspirasi.
2. Kondensasi
Kondensasi
adalah proses pembentukkan titik-titik air di atmosfer. Uap air di atmosfer
akan mengalami pendinginan. Proses kondensasi akan menyebabkan uap air berubah
menjadi embun, titik-titik air, salju, dan es. Kumpulan embun, titik-titik air,
salju dan es merupakan bahan pembentuk kabut dan awan. Kabut dan awan adalah
bahan yang dijadikan untuk hujan.
3. Presipitasi
Presipitasi
adalah titik-titik air yang turun menjadi hujan. Ketika embun, titik-titik air,
salju, dan es di awan memiliki ukuran yang besar dan menjadi berat, mereka akan turun sebagai hujan.
Proses presipitasi berasal dari kumpulan awan dan kabut.
4. Infiltrasi dan Perkolasi
Infiltrasi
adalah proses meresapnya air permukaan ke dalam pori-pori atau rongga tanah.
Sedangkan perkolasi adalah proses mengalirnya air di dalam tanah sampai
mencapai muka air tanah. Sehingga menghasilkan sebuah aliran air di dalam tanah
yang kita sebut dengan air tanah.
D. Faktor Yang Mempengaruhi Ketersediaan Air Bagi Tanaman
v Sifar Tanah :
1.
Daya hisap/gaya matrik
tanah;
2.
Tekstur, Struktur dan Bahan
Organik (Fakktor2 yg berpengaruh terhadap daya menahan air). Tanah bertekstur
halus mempunyai kapasitas total menahan air tertinggi, tanah bertekstur sedang
mempunyai jumlah air tersedia tertinggi. BO selain menahan air, juga berperan
dalam pembentukan struktur dan porositas tanah.
3.
Jika semua faktor sama,
tanah bersolum dalam mempunyai air tersedia lebih banyak
4.
Lapisan Keras tidak tembus
air memperlambat pergerakan air dan daya tembus akar serta perkembangannya.
v Faktor Tumbuhan
1.Bentuk
perakaran
2.Daya
tahan terhadap kekeringan
3.Stadia/tingkat pertumbuhan
v Iklim :
1.Temperatur
2.Kelembaban
3.Kecepatan angin
v Pergerakan air ke akar
1. Aliran massa
2. Pertumbuhan akar ke arah tanah yg lembab.
E. Transpirasi Dan
Absorsi Oleh Tumbuhan
Ø Transpirasi Oleh Tumbuhan
Transpirasi dapat diartikan sebagai proses kehilangan air dalam bentuk uap
dari jaringan tumbuhan melalui stomata, kutikula dan lentisel . Kemungkinan kehilangan air dari jaringan tanaman
melalui bagian tanaman yang lain dapat saja terjadi, tetapi porsi kehilangna
tersebut sangat kecil dibanding dengan yang hilang melalui stomata. Oleh sebab
itu, dalam perhitungan besarnya jumlah air yang hilang dari jaringan tanaman
umumnya difokuskan pada air yang hilang melalui stomata. Transpirasi merupakan
bagian dari siklus air, dan itu adalah hilangnya uap air dari bagian tanaman
(mirip dengan berkeringat), terutama pada daun tetapi juga di batang, bunga dan
akar. Permukaan daun yang dihiasi dengan bukaan yang secara kolektif disebut
stomata, dan dalam kebanyakan tanaman mereka lebih banyak pada sisi bawah
dedaunan. Transpirasi juga dapat mendinginkan tanaman dan memungkinkan aliran
massa nutrisi mineral dan air dari akar ke tunas. Aliran massa air dari akar ke
daun disebabkan oleh penurunan hidrostatik (air) tekanan di bagian atas dari
tumbuhan karena difusi air dari stomata ke atmosfer. Air diserap pada akar
dengan osmosis, dan semua nutrisi mineral dilarutkan perjalanan dengan melalui
xilem.
Tingkat transpirasi secara langsung berkaitan dengan partikel penguapan air
dari permukaan tanaman, terutama dari bukaan permukaan, atau stomates, pada
daun. Stomata untuk sebagian besar kehilangan air oleh tanaman, tetapi beberapa
penguapan langsung juga terjadi melalui permukaan sel-sel epidermis daun.
Transpirasi dalam tanaman atau terlepasnya air melalui stomata dapat melalui kutikula
walaupun hanya 5-10% dari jumlah air yang ditranspirasikan di daerah beriklim
sedang. Air sebagian besar menguap melalui stomata,sehingga jumlah dan bentuk
stomata sangat mempengaruhi laju transpirasi.
Hanya 1-2% dari
seluruh air yang ada dalam tubuh tumbuhan digunakan dalam fotosintesis
atau dalam kegiatan metabolic sel-sel daunnya. Sisanya menguap dari daun dalam
proses transpirasi. Bila stomata terbuka, uap air ke luar dari daun. Jika daun
itu harus terus berfungsi dengan baik maka air segar harus disediakan kepada
daun untuk menggantikan yang hilang pada waktu transpirasi.
Proses transpirasi akan
menyebabkan potensial air lebih rendah dibandingkan batang ataupun akar.
Akibatnya, daun seolah-olah menghisap air dari akar. Untuk menguapkan
air, tumbuhan butuh energy baru atau berubah energy menjadi panas. Dengan
demikian, transpirasi menimbulkan pengaruh pendinginan pada daun. Kebutuhan
panas untuk menguapkan air berasal dari sinar matahari yang disalurkan melalui
cahaya langsung, radiasi dan konveksi. Air merupakan bagian terbesar dari
jaringan tumbuhan, semua proses tumbuh dan berkembang terjadi karena adanya
air.
Ada tiga jenis
transpirasi, yaitu :
1)
Transpirasi Kutikula.
Adalah evaporasi
air yang tejadi secara langsung melalui kutikula epidermis. Kutikula daun
secara relatif tidak tembus air, dan pada sebagian besar jenis tumbuhan
transpirasi kutikula hanya sebesar 10%. Oleh karena itu, sebagian besar air
yang hilang terjadi melaui stomata.
2)
Transpirasi Stomata
Sel-sel mesofil
daun tidak tersusun rapat, tetapi diantara sel-sel tersebut terdapat
ruang-ruang udara yang dikelilingi oleh dinding-dinding sel mesofil yang jenuh
air. Air menguap dari dinding-dinding basah ini ke ruang-ruang antar sel, dan
uap air kemudian berdifusi melalui stomata dari ruang-ruang antar sel ke
athmosfer di luar. Sehingga dalam kondisi normal evaporasi membuat ruang-ruang
itu selali jenuh uap air. Asalkan stomata terbuka, difusi uap air ke athmosfer
pasti terjadi kecuali bila atmosfer itu sendiri sama-sama lembap.
3)
Transpirasi Lentisel
Yaitu pada daerah
kulit kayu yang berisi sel-sel. Uap air yang hilang melalui jaringan ini adalah
0,1%
Ø Absorbsi Air Oleh Tumbuhan
Pernahkah terpikirkan olehmu bagaimana air dan mineral bisa diserap akar
hingga diangkut sampai ke daun? Mungkin kamu pernah menemukan ada tumbuhan yang
tingginya mencapai beberapa puluh meter. Bagaimana air yang berasal dari dalam
tanah yang sangat dalam dapat sampai ke daun yang letaknya sangat tinggi
tersebut?
1. Penyerapan Air dari
Tanah ke Akar
Akar mempunyai bulu-bulu akar. Bulu-bulu akar mempunyai peran penting dalam
penyerapan air. Air dan mineral yang ada
di tanah, masuk ke akar secara berdifusi. Akan tetapi, ada juga mineral yang
harus secara aktif ditarik ke akar.
Air dan mineral masuk ke akar ada yang melalui bulu-bulu akar dan ada juga
yang melalui dinding sel akar. Air dan mineral yang masuk melalui bulu-bulu
akar akan langsung masuk ke pembuluh kayu (xylem). Adapun yang masuk melalui
dinding sel, harus melalui dinding sel yang satu ke dinding sel yang lain
hingga akhirnya mencapai pembuluh kayu.
2. Pengangkutan Air dari
Akar Menuju Daun
Air dan mineral yang ada di dalam pembuluh kayu selanjutnya akan dibawa
naik ke daun. Ada beberapa factor yang membuat air dan mineral dapat naik ke
daun, yaitu kapilaritas air, daya isap daun, dan tekanan akar.
a. Kapilaritas Batang
Tumbuhan mempunyai berkas pembuluh
(pengangkutan) air yang disebut xylem. Xylem merupakan sebuah saluran kecil
yang merentang mulai dari akar hingga daun. Karena kecilnya pembuluh-pembuluh
tersebut,
b. Daya Isap Daun
Daun yang umumnya tipis dan lebar juga menyebabkan
tumbuhan mudah kehilangan air karena air yang ada di daun menguap. Hilangnya
air yang menguap ini akan menyebabkan tekanan pada daun menjadi rendah sehingga
menarik air yang ada di pembuluh. Daun seakan-akan mengisap air yang ada di
pembuluh. Isapan daun ini akan membuat air yang terdapat di akar naik ke atas.
F. Pola
Pengambilan Air Tanah Oleh Tumbuhan
Jika kadar
air tanah di seluruh daerah perakaran rendah, tumbuhan akan mengabsorpsi air
secepatnya pada tanah Lapisan Atas (Top Soil). Begitu tanah mulai mengering dan
tegangan air di permukaan meningkat, pengambilan air bergeser ke Lapisan Bawah.
Bila lapisan atas dibasahi kembali (hujan, irigasi), maka pengambilan air
bergeser lagi ke lapisan atas. Akibat pola di atas, maka :
Ø Penetrasi akar makin dalam pada tanah relatif kering dibanding
tanah relatif basah sepanjang tahun.
Ø Pengambilan air lebih banyak pada tanah lapisan atas
dibandingtanah lapisanbawah.
G. Hubungan Kadar Air Tanah
(Soil Moisture) dgn Pertumbuhan Tanaman.
Pada kadar
air tinggi, kekurangan udara mungkin dapat menjadi penghambat pertumbuhan
tanaman. Kecepatan pertumbuhan mencapai maksimum pada keadaan lengas tanah
berada di sekitar Kapasitas Lapang (KL), karena oksigen cukup tersedia dan
tegangan air cukup rendah sehingga memudahkan absorpsi air. Begitu air diserap,
lapisan air menjadi tipis dan tegangan air meningkat, jadi absorpsi air
menurun. Ini berlangsung sampai kadar air mendekati Titik Layu (TL). Pada TL,
laju pertumbuhan dan fotosintesis umumnya menurun.
H.
PERANAN AIR TANAH BAGI TUMBUHAN
Air adalah
pelarut terbaik bagi 3 kelompok bahan biologis yang sangat penting bagi
tanaman:
Ø Bahan organik, melalui ikatan hidrogen dengan asam amino (protein),
karbohidrat dll, khususnya molekul yang mengandung ikatan hidroksil, amine,
maupun gugus fungsional karboksilat
Ø Ion-ion, unsur hara yang mampu diserap tanaman sebagian besar berupa ion
yang terlarut dalam air
Ø Gas di atmosfer yang BM-nya kecil seperti O2 dan N2
Air yang di butuhkan
oleh tanaman adalah air yang berada di dalam tanah yang di tahan oleh
butir-butir tanah . air ini berasal dari cadangan dalam tanah yang telah ada
sebelum tanaman di tanam dan curah hujan yang turun senbelumnya. Peranan air
bagi tumbuhan guna menjamin kelangsungan proses fisiologis dan biologi
pertumbuhannya yaitu :
v Merupakan
90 – 95% penyusun tubuh tanaman
v Aktivator
enzim
v Pereaksi
dalam reaksi hidrolisis
v Sumber
H dalam fotosintesis
v Penghasil
O2 dalam fotosintesis
v Pelarut
dan pembawa berbagai senyawa
v Menjaga
sel yang penting untuk pembelahan, pembesaran, pemanjangan sel, mengatur bukaan
stomata, gerakan daun dan bunga (misal epinasti)
v Pemacu
respirasi
v Mengatur
keluar masuknya zat terlarut ke dan dari sel
v Mendukung
tegaknya tanaman, terutama pada tanaman herbaceus
v Agensia
penyebaran benih tanaman
v Mempertahankan
suhu tanaman tetap konstan pada saat cahaya penuh
(Muda, daun, 2010)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, kesimpulan yang dapat kita
ambil adalah:
1. Air
merupakan zat kehidupan, dimana tidak satupun mahluk hidup di planet bumi ini
yang tidak membutuhkan air. Namun demikian perlu disadari bahwa keberadaan air di
muka bumi ini sangat terbatas menurut ruang, dan waktu baik secara kuantitas
maupun secara kualitas. (Suripin, 2004)
2.
Macam-macam air
a. Air gravitasi
b. Air kapiler
c. Air higroskopis
3.
Air tanah dapat dibagi menjadi tiga sebagai berikut:
a.
Air tanah dangkal
b.
Air tanah dalam
c.
Mata air
4. Seperti yang kita ketahui bahwa pembentukkan air tanah tidak lepas dari siklus hidrologi, karena air tanah merupakan bagian dari proses hidrologi.
5. Transpirasi dapat diartikan sebagai proses kehilangan
air dalam bentuk uap dari jaringan tumbuhan melalui stomata, kutikula dan lentisel .
6. Ada beberapa factor yang membuat air dan mineral dapat naik ke daun, yaitu
kapilaritas air, daya isap daun, dan tekanan akar.
7. Jika kadar air tanah di seluruh daerah perakaran rendah, tumbuhan
akan mengabsorpsi air secepatnya pada tanah Lapisan Atas (Top Soil). Begitu tanah
mulai mengering dan tegangan air di permukaan meningkat, pengambilan air
bergeser ke Lapisan Bawah. Bila lapisan atas dibasahi kembali (hujan, irigasi),
maka pengambilan air bergeser lagi ke lapisan atas.
8. Pada kadar air tinggi, kekurangan udara mungkin dapat menjadi
penghambat pertumbuhan tanaman.
9. Air
yang di butuhkan oleh tanaman adalah air yang berada di dalam tanah yang di
tahan oleh butir-butir tanah .
DAFTAR
PUSTAKA
http://elpanuryawan-wayan.blogspot.com/2012/05/klasifikasi-air-tanah.html. Diakses pada tanggal
20 Juni 2013.
http://natarizqi.blogspot.com/2013/03/b-proses-pembentukkan-air-tanah-ground.html.
Diakses pada tanggal
20 Juni 2013.
http://jercil34.blogspot.com/2013/04/air-tanah-lengaskelembaban-tanah-soil.html.
Diakses pada tanggal
20 Juni 2013.
http://namirart.blogspot.com/2013/02/laporan-praktikum-transpirasi.html.
Diakses pada tanggal
20 Juni 2013.
http://www.artikelbiologi.com/2013/01/pengangkutan-air-pada-tumbuhan.html.
Diakses pada tanggal
21 Juni 2013.
http://jercil34.blogspot.com/2013/04/air-tanah-lengaskelembaban-tanah-soil.html.
Diakses pada tanggal
22 Juni 2013.
;;
Subscribe to:
Posts (Atom)