Tuesday, 24 September 2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sektor pertanian merupakan sektor
yang mempunyai peranan strategis dalam struktur pembangunan perekonomian
nasional.Sektor ini merupakan sektor yang tidak mendapatkan perhatian secara
serius dari pemerintah dalam pembangunan bangsa.
Di
dalam pertanian perlu adanya suatu inovasi, yaitu segala sesuatu yang dianggap
baru.Inovasi ini berguna untuk mempermudah petani membudidayakan tanaman,
memperbanyak hasil budidaya dan lain sebagainya.Pada kesempatan kali ini
penulis menggali segala inovasi yang ada di kelompok Suka Maju II di Desa
Kalumpang Luar Kecamatan Babirik Kabupaten Hulu Sungai Utara.Sehingga kita bisa
mengetahui bagaimana kemajuan pertanian yang terjadi di kelompok tani ini.
1.2
Manfaat
Manfaat yang bisa kita
peroleh dari wawancara yang dilakukan yaitu :
·
Mengetahui sekilas
tentang Kecamatan Babirik Dan Desa Kalumpang Luar
·
Mengetahui inovasi yang
ada di kelompok tani Maju Bersama II
1.3
Tujuan
·
Kita bisa mengetahui
sejauh mana kemajuan teknologi pertanian.
·
Kita bisa mengetahui
segala inovasi yang ada di kelompok tani Maju Bersama II
1.4 Tempat
Tempat
penelitian saya dalam tugas ini adalah di Desa Kalumpang Luar Kecamatan Babirik
Kabupaten Hulu Sungai Utara.
1.5
Pertanian
Potensi
komoditas pertanian di Desa Kalumpang Luar kebanyakannya adalah padi sawah. Luas lahan untuk pertanian di
Desa Kalumpang Luar Kecamatan Babirik Kabupaten Hulu Sungai Utara Adalah 146 Ha
dan lahan Fungsionalnya adalah 96 Ha, sedangkan lahan tidurnya seluas 50 Ha.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Sekilas Tentang Kecamatan Babirik
Kecamatan babirik pada bagian utara
dan barat berbatasan dengan kecamatan danau panggang, di sebelah timur
berbatasan dengan kecamatan Sungai Pandan, dan sebelah Selatan dengan Kabupaten hulu Sungai Selatan.
Kecamatan yang
terletak disebelah barat daya kabupaten Hulu sungai Utara ini mempunyai luas
wilayah 77,44 km persegi atau 8,67 % dari luas wilayah hulu sungai Utara.
Secara Morfologi ,
seluruh kecamatan babirik berada pada kemiringan 0,2% dan diatas ketinggian 0-7
meter dari permukaan laut. Geologi wilayah Babirik merupakan dataran rendah ini menyebabkan seluruh
wilayah babirik tergenang secara periodic. Luas Kabupaten Hulu sungai utara
kecamatan babirik Yaitu 3, 67%.
Sebagian besar
wilayah Kecamatan babirik berupa persawahan, yaitu sebesar 4.802 Ha atau 62,01 % dari seluruh wilayah
Kecamatan Babirik, seluas 73 Ha (0,94%) dimanfaatkan sebagai perkebunan,
pemukiman, dan selebihnya 1,388 Ha atau 17,92 % dari seluruh wilayah Kecamatan
Babirik berupa rawa dan rumput rawa. Persentasi wilayah kecamatan menurut
penggunaannya adalah sebagai berikut :
1.
Kampug
: 8,74 %
2.
Sawah :
62,01 %
3.
Kebun
Campuran : 0,94 %
4.
Hutan
Rawa : 0,11 %
5.
Rumput
rawa : 12,27 %
6.
Danau : 10,33 %
7.
Lain-lain : 4,76 %
Curah hujan disuatu tempat antara
lain dipengaruhi oleh keadaan iklim dan
perputaran arus udara. Oleh karena itu, jumlah hujan sangat beragam menurut
bulan dan letak stasiun pengenal. Di kecamatan Babirik, berdasarkan data dinas
Pertanian Kabupaten Hulu Sungai Utara berkisar antara 10, 75 mm (juli) sampai
21,00 mm (Agustus) perhari.
Kecamatan
Babirik terdiri dari 23 desa dengan 107 rukun tetangga (Rt). Secara geografis,
desa pajukungan Hulu merupakan desa terluas dengan luas wilayah 10,29 km
persegi (13,29 %), sedangkan desa MUrung Kupang mempunyai Luas Terkecil yaitu
hanya 1,74 % dari luas Kecamatan babirik
(1,35 km persegi). Dari jumlah desa yang ada, semuanya termasuk dalam
klasifikasi desa swasembada dan klasifikasi Lembaga Ketanahan Masyarakat Desa
(LKMD) maju.
Dari
23 desa yang ada di Kecamatan Babirik, yang saya kunjungi diantaranya Desa
Kalumpang Luar yang jumlah penduduknya berjumlah 496 orang dengan 245 orang
laki-laki dan 251 orang perempuan. Dengan luas lahan yang mereka miliki seluas
146 Ha lahan potensi dan 96 lahan fungsiononal yang berarti mereka mempunyai
lahan tidur seluas 50 Ha.
2.2 Hasil Penelitian Didesa
Kalumpang Luar
Di Desa Kalumpang Luar ini termasuk
desa yang padat akan penduduknya, karena di desa Sungai Durait Tengah ini mempunyai 140 Kepala Keluarga (KK) dengan
jumlah penduduk 496 orang yang terdiri atas 245 orang laki-laki dan 251
perempuan. Jadi jumlah keseluruhan penduduk yang bertempat tinggal di Desa
Sungai Durait Hulu ini sebanyak 496 orang.
Desa Sungai Durait
tengah Ini terdiri dari 3 Rukun tetangga
(RT) dan 3 RW, dengan jumlah tempat ibadah untuk langgar hanya ada satu (1) dan
mesjid juga ada satu (1).
Di Desa Kalumpang
Luar ini termasuk desa yang panatik terhadap agama yang mereka anut, hal itu
dapat dilihat dengan kegiatan-kegiatan keagamaan yang sering mereka adakan di
Desa tersebut, seperti majelis ta’lim, Habsyi, Burdah serta Pengajian-pengajian
lainnya.
Para penduduk di
desa Kalumpang Luar ini jarang sekali
menemui orang-orang pendatang dari daerah lain, kebanyakan yang tinggal di desa
tersebut adalah Penduduk asli dari daerah tersebut. Namun dalam hal mencari
rezeky, banyak juga para penduduknya merantau kedaerah lain untuk memenuhi
tambahan kebutuhan mereka sehari-hari, ada yang berfropisi sebagai tukang ojek,
tukang becak, pencari emas, bahkan ada yang sebagai buruh atau kuli bangunan.
Namun semua itu tetap mereka lakukan demi menambah pemasukan dalam keluarga
mereka. Mereka menyadari kalau mereka hanya berharap pada tanaman yang mereka
tanam itu saja mereka tidak akan pernah maju dan kehidupan merka tidak akan
berubah menjadi lebih baik. Oleh karena itu, sebagian yang masih berada di desa
tersebut mereka mengisi waktu luang
dengan membuat kerajinan tangan yang berupa anyaman dari benang yang sering
disebut mereka ringgi dan lunta, hasilnya mereka jual kepasar atau ada juga sebagian yang
memakainya sendiri untuk menangkap ikan disungai.
Di desa Kalumpang
Luar ini termasuk desa yang memiliki potensi lahan sawah yang sangat luas, luas
lahan sawahnya sebesar 146 Ha, namun para masyarakat disekitar tidak mengunakan
semua lahan tersebut untuk digarap sebagai lahan untuk bercocok tanam, mereka
hanya menggunakan 96 Ha lahan sawah, jadi mereka membiarkan 50 Ha lahan sawah
yang tidak dipergunakan yang sering disebut sebagai lahan tidur.Dalam masalah
pertanian masyarakat desa Kalumpang Luar
ini dikelola oleh kelompok tani, Awalberdiri kelompoktani di Kalumpang Luar ini bulan April Tahun 2011 hingga
sampai sekarang. Pada setiap tahunnyakelompok tani Nusa Indah ini dilakukan pembenahan
karena ada yang meninggal dunia, pindah,
pensiun dan penerimaan anggota baru kelompok tani. Di Desa kalumpang Luar ini terdapat empat kelompok tani yaitu
kelompok tani suka maju I, kelompok tani suka maju 2, kelompok tani berkat
usaha, ,dan kelompok tani sejahtera, namun yang saya teliti adalah Kelompok
Tani Suka Maju II., dari kelompok tani banyak para petani yang hanya
menggunakan lahan pertanian mereka hanya
untuk tanaman padi, untuk menambah penghasilan para penduduk mencoba menangkap
ikan dengan menggunakan ringgi atau lunta, karna bagi masyarakat desa
tersebut tidak terbiasa untuk berdiam
diri tanpa melakukan hal-hal yang lain.
Pertanian didesa
Kalumpang Luar ini setiap tahunnya
menurun , karena terhalang oleh
cuaca-cuaca buruk yang tidak dapat diketahui.
Dibalik
keberhasilan yang mereka rasakan ternyata mereka juga mempunyai kendala dalam
menunggu saat-saat panen, yaitu dengan munculnya tikus-tikus yang akan
mengganggu tanaman serta lahan-lahan padi mereka. Namun semua itu tidak mereka
biarkan begitu saja, mereka mencegahnya dengan cara tradisional, dengan
mengumpan dan menaburkan padi yang sudah dikawah. Apabila cara tersebut
berhasil maka mereka akan mendapatkan hasil yang banyak yaitu 15 belek dalam 1
borongan, namun sebaliknya apabila hal tersebut gagal, maka mereka hanya
mendapatkan 10 belek per satu borongan. Disamping itu sampai saat ini belum ada
yang mampu menyelesaikan masalah para petani di Desa Kalumpang Luar, yaitu
banyaknya ajakan yang berada dilahan dan dibelakang rumah penduduk, bahkan
sebagian para penduduk menjelaskan bahwa mereka kadang-kadang kalau cuaca
buruk, seperti sering terjadinya hujan yang menyebabkan sawah mereka tergenang
dengan air hujan yang dalam, sehingga mereka hanya bisa menanam padi satu kali
dalam jangka empat tahun. Dengan hal itu maka para penduduk hanya bisa
menangkap ikan dan beternak.untuk mencukupi kebutuhan mereka sepanjang tahun.
2.3 Daftar
Nama-Nama Pengurus dan Anggota Kelompok Tani Suka Maju II di Desa
Kalumpang Luar Kecamatan Babirik Kabupaten Hulu Sungai Utara
NO
|
NAMA
PETANI
|
LUAS LAHAN
(BORONG)
|
JABATAN
|
1
|
Subeli
|
70
|
Ketua
|
2
|
Ahmad Baihaqi
|
35
|
Wakil
Ketua
|
3
|
Rahmad
|
35
|
Sekretaris
|
4
|
Maslan
|
35
|
Bendahara
|
5
|
Utsman
|
45
|
Anggota
|
6
|
Umar
|
35
|
Anggota
|
7
|
Abdi Yazid
|
35
|
Anggota
|
8
|
Hasan
|
50
|
Anggota
|
9
|
Syahlan
|
35
|
Anggota
|
10
|
Saparudin
|
17
|
Anggota
|
11
|
Sabrani
|
17
|
Anggota
|
12
|
Arsyad
|
35
|
Anggota
|
13
|
M. Nasrullah
|
52
|
Anggota
|
14
|
Muslih
|
35
|
Anggota
|
15
|
Hasani
|
17
|
Anggota
|
16
|
Pani
|
35
|
Anggota
|
17
|
Asbihani
|
17
|
Anggota
|
18
|
Hj. Norsehan
|
50
|
Anggota
|
19
|
H. Baseran
|
35
|
Anggota
|
20
|
Misna
|
35
|
Anggota
|
21
|
Sarkani
|
35
|
Anggota
|
22
|
Marhani
|
15
|
Anggota
|
23
|
Sadia
|
17
|
Anggota
|
24
|
Suri
|
17
|
Anggota
|
25
|
Gr. Tarmiji
|
35
|
Anggota
|
26
|
Siti Rahimah
|
52
|
Anggota
|
2.4 Inovasi Yang Ada Di Kelompok Tani Suka Maju II
1.
Mesin
Perontok
Mesin
perontok padi ini berfungsi untuk
merontokkan padi dari tangkainya, sehingga menjadi gabah yang siap diolah.
Gambar
1. Mesin perontok padi
2.
Bibit
Unggul
Bibit unggul banyak digunakan oleh para
petani dibandingkan bibit lokal dikarenakan bibit unggul dapat meningkatkan
hasil panen yang lebih dominan
Gambar 2. Bibit
Unggul yang sudah dibudidayakan
3.
Sabit
Bergerigi
Sabit merupakan alat panen manual untuk memotong padi secara
cepat.Sabit terdiri 2 jenis yaitu sabit biasa dan sabit bergerigi.Sabit biasa/
bergerigi pada umumnya digunakan untuk memotong padi varietas unggul baru yang
berpostur pendek sepert IR-64 dan Cisadane.Penggunaan sabit bergerigi sangat
dianjurkan karena dapat menekan kehilangan hasil sebesar 3%.
4.
Hand
Spayer
Alat penyemprot
digunakan untuk mengaplikasikan sejumlah tertentu bahan kimia aktif pemberantas
hama penyakit yang terlarut dalam air ke objek semprot (daun, tangkai, buah)
dan sasaran semprot (hama-penyakit). Efesiensi dan efektivitas alat semprot ini
ditentukan oleh kualitas dan kuantitas bahan aktif tersebut yang terkandung di
dalam setiap butiran larutan tersemprot (droplet) yang melekat pada objek dan
sasaran semprot.
Gambar
3. Alat Penyemprot
2.5 Permasalahan Yang Dihadapi
Ketua Kelompok Tani di Desa Kalumpang Luar Kecamatan Babirik
Kabupaten Hulu Sungai Utara Memaparkan bahwa permasalahan yang sering mereka
hadapi dalam pertanian mereka adalah :
1.
Pembagian
bibit yang sering terlambat
2.
Tidak
pernah mendapatkan pembagian pupuk dari pemerintah
3.
Lahan
yang sering tergenang air
4.
Ajakan
yang tidak bisa ditanggulangi
Dengan
semua masalah yang mereka hadapi diatas mereka mencoba mengatasinya dengan
berbagai cara :
1.
Memperingati
para petugas untuk membagikan bibit sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan
2.
Berusaha
mengusulkan pembaagian pupuk kepada pemerintah, khususnya dibidang pertanian,
walaupun pupuk tersebut tidak diberkan secara Cuma-Cuma.
3.
Dengan
lahan yang tergenang air mereka tidak bisa lagi membudidayakan padi, sehingga
mereka mengatasinya dengan beternak dan menangkap ikan untuk mencukupi kebutuha
mereka sehari-hari.
4.
Sampai
saat ini ajakan yang ada dilahan dan dibelakang rumah penduduk tidak bisa
ditanggulangi, padahal dibelakang rumah tersebut mereka berkeinginan untuk
membudidayakan padi untuk kebutuhan mereka.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dengan adanya teknologi yang semakin
maju membuat manusia memiliki keinginan untuk menciptakan berbagai inovasi di
dalam dunia pertanian guna untuk mempermudah para petani untuk membudidayakan
tanamannya.Terutama bagi Kelompok Tani Suka Maju II di Desa Kalumpang Luar
Kecamatan Babirik Kabupaten Hulu Sungai Utara. Inovasi tersebut berupa mesin
perontok, , hand spayer, sabit bergregaji, dan bibit unggul. Dengan inovasi
tersebut para petani bisa mendapatkan kemudahan untuk mengelola lahan pertanian
mereka dari penanaman hingga panen dan
pasca panen.
3.2 Saran
Dengan adanya teknologi pertanian yang melahirkan berbagai inovasi,
diharapkan kepada para petani, terutama kelompok tani Suka Maju II yang berada
di Desa Kalumpang Luar Kecamatan Babirik Kabupaten Hulu Sungai Utara agar selalu bisa menggunakan berbagai inovasi
tersebut secara benar dan para petani bisa meningkatkan hasil panen padi ,
sehingga dapat mencukupi segala kebutuhan mereka.
0 Comments:
Subscribe to:
Post Comments (Atom)